Jumat, 02 Desember 2011

AYAT-AYAT TENTANG ALAM SEMESTA

A. Surah Fushsilat: 9-12

قُلْ أَئِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَنْدَادًا ذَلِكَ رَبُّ الْعَالَمِينَ (9)
وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاءً لِلسَّائِلِينَ (10)
ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ اِئْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ (11) فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ (12)

1. Mufradat
فِي يَوْمَيْنِ : dalam dua tahapan
رَوَاسِيَ : gumung-gunung yang kokoh
أَقْوَاتَهَا : bahan-bahan makanan dari penduduknya
سَوَاءً : dengan sempurna, tidak kurang tidak lebih
لِلسَّائِلِينَ : orang-orang yang mencari bahan-bahan makanan dan yang membutuhkannya
اسْتَوَى : menyengaja dan berkehendak kepada langit dengan kehendak yang mantap, yakni seperti perkataan orang arab istawa ila makani kadza. Yang artinya, ia menuju tempat anu dengan tidak berpaling kepada pekerjaan lain

دُخَانٌ : zat dalam bentuk gas yang mirip dengan asap
قَضَاهُنَّ :menyelesaikan penyempurnaan langit
أَمْرَهَا :urusan langit da apa-apa yang menjadi baakt langit, dan yang duputuskan oleh hikmat agar terdapat padanya
مَصَابِيحَ : lampu-lampu, maksudnya planet-planet dan bintang-bintang
حِفْظًا : kami memlihara langit dengan pemeliharaan yang benar-benar dari segala bencana.

2. Terjemah

“katakanlah sesunguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (yang bersifat) demikian itulah Tuhan semesta alam”. Dan Dia menciptakan di bumi gunung-gunung yang kokoh diatasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukakn padanya kadar makanan-makanan (penghuni) nya dalam empat masa. (penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap. Lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi, “datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab, “kami datang dengan suka hati”. Maka Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (Fushshilat:9-12).
3. Penjelasan
قُلْ أَئِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ
Katakanlah hai Rasul kepada orang-orang musyrik dari kaummu dengan sikap memburukkan dan mengecam: Kenapakah kalian kafir kepada Allah yang telah menciptakan bumi yang menanggungmu dalam dua tahapan. Lalu kamu berkata bahwasannya Allah tidak kuasa menghimpun orang0orang mati dari kubur mereka, dan kamu menisbatkan kepada-Nya anak-anak, lalu kamu mengatakan bahwa Dia tidak membangkitkan para Nabi.
Maksudnya: kenapakah kamu berkata seperti itu, padahal Dia telah menciptakan bumi dalam dua masa.
وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَنْدَادًا
Dan kenapakah kamu menjadikan tandingan-tandingan dan sekutu-sekutu bagi Allah, yaiutu dari para malaikat, jin, patung-patung dan berhala-hala.
Kemudian Allah swt. Menegaskan keingkarannya terhadap mereka dan menjelaskan bahwa perbuatan seperti ini tidak sepatutnya dilakukan. Firmannya:
ذَلِكَ رَبُّ الْعَالَمِينَ
Tuhan yang telah menciptakan bumi dalam dua tahapan itu, yakni setahap dimana Dia menjadikan bumi itu padat setelah asalnya merupakan bola gas, dan tahapan berikutnya Dia jadikan bumi itu menjadi 26 lapisan dalam 6 periode, sebagaimana diterangkan oleh para ahli geologi. Itulah Tuhan semesta alam, bukan semata-semata Tuhan bumi saja. Karena, Dialah yang mengasuh mahluk seluruhnya. Jadi, kalau Dia telah mengasuh bumi dalam dua tahapan, maka dia telah mengasuh selain bumi dalam tahapan-tahapan yang Dia sendirilah yang megetahui berapa bilangannya. Maka, bagaimanakah sesuatu dari mahluk-mahluk itu bisa menjadi tandingan dan sekutu bagi Allah.
Kemudian, Allah swt, menerangkan tentang penciptaan yang rapi itu, dan bagaimana Dia mengendalikan makhluknya dengan baik. Firman-Nya:
وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا
Dan dia menjadikan pada bumi gunung-gunung yang kokoh yang menjulang tinggi di atasnya, sedang pokoknya ada dalam tanah, yaitu lapisan batu api. Dari lapisan inilah gunung-gunung muncul. Jadi, gunung-gunung itu pangkalnya jauh ada dalam tanah, sama melewati semua lapisan hangga sampai ke lapisan yang pertama, yaitu lapisan batu api yang sekiranya tidak ada lapisan ini maka bumi ini takkan menjadi tanah dan tak bisa menjadi tempat tinggal.
Jadi bumi kita ini sebenarnya merupakan bola api yag dibungkus dengan lapisan batu api, kemudian diatasnya terdapat lapisan-lapisan yang lebih lembut, dan disanalh terbentuknya binatang dan tumbuh-tumbuhan setelah melewati masa yang panjang. Gunung-gunung itu merupakan tonjolan-tonjolan yang muncul dari lapisan batu api tersebut, lau menjulang tinggi di atasnya ratusan ribu kilometer, dan menjadi gudang-gudang air dan bahan-banah mineral, di samping sebagai rambu-rambu jalan serta pengendali udara dan awan.
وَبَارَكَ فِيهَا
Dan Allah menjadikan gunung-gunung itu penuh berkah dengan banyaknya kekayaan di sana karena Allah menciptakan di sana bahan-bahan yang bermanfaat. Artinya bahwa Allah menjadikan gunung-gunung dimuka bumi sebagai pangkal aliran sungai dan gudang bahan-bahan mineral seperti emas, perak, besi, dan tembaga.
وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا
Dan Allah menentukakn kadra bahan-bahan makanan bagi penduduk gunung yang sesuai dengan keadaan masing-masing daerah, berupa makanan, pakaian dan tumbuh-tumbuhan agar sebaggian manusia membutuhkan kepada yang lainnya. Sehingga, perdagangan dinatara mereka menjadi laku dan hasil-hasil bumi dapat dipindahkan dari satu negeri kenegeri lain, dari satu kota kekota lain. Dengan demikian maka bumi menjadi makmur dan jurusan dunia menjadi teratur.
Kemudian Allah menyebutkan kesimpulan dari keterangan di atas dengan firmannya:
فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ
Sesungguhnya penciptaan bumi dan dijadikannya gunung-gunung padanya dalam dua tahapan, sedang dijadikannya kekayaan bumi yang banyak dan ditentukannya kadar bahan makanan disana adalah dalam dua tahapan pula. Jadi, seluruhnya dalam 4 tahapan, demikian sebagaimana seseorang berkata: saya berangkat dari Bashrah menuju Bagdad dalam 10 hari dan menuju Kufah dalam 15 hari. Artinya saya menuju Kufah pada hari selebihnya dari yang 10 sehingga lengkap 15 hari.
Kesimpulannya sesungguhnya terjadinya semua yang diterangkan di atas, yaitu peniptaan bumi penciptaan gnung-gunung yang kokoh di muka bumi serta ditentukannya kadar bahan-bahan makanan adalah dalam 4 tahapan.
سَوَاءً لِلسَّائِلِينَ
Dalam 4 tahapan yang sempurna sesuai dengan yang dikehendaki oleh pencari bahan makaknan dan siapa saja yang membutuhkannya. Yaitu segala binatang yang ada di atas permukaan bumi, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
يَسْأَلُهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
Semua yang ada di langit dan dibumi meminta kepada-Nya (Ar-Rahman: 29)
Jadi manusia dan binatang seluruhnya meminta kepada Tuhan mereka apa yang mereka butuhkan, yaitu makanan, minuman, pakaian maupun perhiasan, dengan permintaan nalurilah yang telah tertanam dalam tabiat mereka.
Dan oleh karena manusia memperhatikan keadaan bumi yang ada sekelilingnya, maka penyebutan tentang bumi didahulukan, dan Allah terangkan bahwa bumi dengan segala yang ada di atas permukaannya telah Allah ciptakan dalam 4 tahapan: satu tahap untuk memadatkan materi setalah asalnya berupa gas, dan setahap lagi untuk menyempurnakan lapisan-lapisan bumi selebihnya, termasuk diantaranya bahan-bahan mineral yang ada padanya, dan setahap lagi untuk menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan setahap lagi untuk pembentukan binatang.
Dan setelah Allah selesai membicarakan bumi, maka mulailah Dia berbicara tentang laingit.
ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ
Kemudian hikmah diciptaknnya langit, sedangka langit itu adalh zat dalam bentuk gas yang mirip dengan asap atau awan atau kabut. Dan menurut ilmu modern di sebut ilmu kabut. Para ahli menyaksikan saat ini, bahwa diantara alam semesta itu terdapat banyak alam dalm alam kabut. Hal ini disimpulkan dari noda-noda ynag nampak dilangit, sebagimana nampaknya matahri kita dengan planet-planet dan bumi yang pada asalnya adalah kabut juga.
Jadi kesimpulannya: penciptaan bumi langit ini tidaklah hanya dalam satu tahap saja, tetapi dalam beberapa tahap sesuai dengan hkmah dan aturan. Sedang sebagai kitab suci, maka, al-qur’an cukup mengatakan bahwa Allah telah menciptakan bumi dalam dua tahap sedang menciptakan apa-apa yang ada di atasnya dalam dua tahapan pula, dan begitu pula dalam menciptakan tujuh langit.
Kemudian Allah menyebutkan hal-hal yang berkaitan dengan bumi dan langit setelah keduanya diciptakan. Firman Allah:
فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ اِئْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ
Maka Allah swt, berfirman kepada alam-alam langit itu, dan juga kepada bumi yang beredar disekitarnya: datanglah kamu berdua sekehendakmu, dengan suka atau terpaksa.
Maka keduanya menjawab dengan mengatakan: kami datang dengan suka.
Ibnu Abbas berkata: Allah swt. Berfirman kepada langit: terbitkanlah mataharimu dan bulanmu serta bintang-bintangmu dan alirkanlah anginmu dan awanmu. Sedang kepada bumi Allah swt, berfirman: belahlah sungai-sungaimu dan tumbuhkanlah pohon-pohonmu dan buah-buahmu dengan suka atau terpaksa. Lalu langit bumi itu berkata: kami datang dengan suka.
Hal ini menunjukkan adanya gerak terus menerus yang disebabkan oleh adanya suatu sebab, yaitu daya tarik menarik (grafitasi), gerak itu berupa gerakan berlari dengan patuh, bukan dengan terpaksa. Buktinya, kalau kalau kita melemoar batu keatas dengan paksa maka batu itu pati turun kembali ketanah karena adanya tarikan kepada tubuh yang lebiuh besar dari pada batu itu, yaitu bumi. Dan demikian pula bumi tertarik kepada matahari secara terus menerus dengan patuh, bukan terpaksa. Karena keterpaksaan seperti halnya batu keatas akan cepat hilang. Adapun gerakan yang dikarenakan kepatuhan, maka gerkan seperti ini akan kekal, selagi yang patuh itu diciptakan dengan tabiat yang ia berada pada tabiat tersebut.
فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ
Maka Allah menyempurnakan penciptaan tujuh langit dengan penciptaan tanpa contoh sebelumnya dan meeapikan urusan itu dalam 2 tahap selain 4 tahapan tersebut, dimana Allah menciptakan bumi, jadi, penciptaan langit dan bumi semuanya dalam enam tahapan, sebagaimana Allah swt berfirman:
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ
Allah telah menciptakan langit dan bumi dalam enam tahapan (Al-A’raf: 54)
Yakni sesuai dengan tuntutan hikmah dan aturan yang baik.
Dengan demikian, dapatlah di pahami apa hikmah yang terdapat pada firman Allah Ta’ala.
Yaitu dalil yang menunjukan bahwa gerakan yang dilakukan oleh lengit dan bumi itu terjadi bersama-sama. Artinya, ketika kita melihat bumi itu berputar pada porosnya sendiri (rotasi) dan sekaligus berputar mengelilingi matahari, maka kita lihat pula matahari itu berputar pada porosnya sendiri mengelilingi matahari-matahari lain yang lebih besar dari padanya. Dan itulah sebabnya langit dan bumi diperintah bersama-sama.
Kesimpulannya, bahwa Allah Ta’ala berfirman kepada langit dan bumi bersama-sama, dan keduanya pun menjawab firman itu bersama-sama. Sebab, oleh karena bumi itu termasuk dalam keluarga matahari, maka ia pun berputar-putar seperti halnya anggota-anggota keluarga matahari lain.
وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا
Dan Allah menciptakan pada setiap langit itu sesuatu yang Dian siap melaksanakannya sedang hkmah menetukan agar sekutu itu ada padanya, yaitu laut, embun,es dan benda-benda lain semisalnya yang hanya diketahui oleh alam semesta. Demikian kata As-Suddi dan Qatadah.
وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ
Dan kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang byangb bercahay cemerlang di alngitb sana seperti cemerlangnya lampu-lampu. Bintang-bintang itu, sekalipun tinggi rendahnya berbeda-beda, namun selurhnya dapat kelihatan dengan cemerlang.
وَحِفْظًا
Dam kami memlihara benda-benda itu sehingga tidak goncang dalam perjalannya dan tidak berbenturan satu dengan yang lainnya dan Kami jadikan semuanya berjalan pada 1 aturan selagi aturan ini berlaku sampai dengan datangnya hari yang dijanjikan. Maka, kepada waktu itulah aturan aturan adri benda-benda itu berantakan, sebagaimana Firman-Nya:
إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ (1) وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ (2)
Apabila matahari digulung. Dan apabila bintang-bintang berjatuhan. (At-Takwir:1-2)
ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
Sesungguhnya apa yang telah diterangkan tedahulu merupakan ketentuan dari Allah Yang Maha Perkasa, yang megalahkan segala sesuatu, menundukkan dan memaksanya, lagi Maha mengetahui tentang gerakan-gerakan seluruh makhluk maupun diamnya mereka, rahasia mereka, bisikan mereka, apa yang nampak maupun yang tidak nampak dari mereka.

B. Surah Al-Qaaf: 6-11

أَفَلَمْ يَنْظُرُوا إِلَى السَّمَاءِ فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْنَاهَا وَزَيَّنَّاهَا وَمَا لَهَا مِنْ فُرُوجٍ (6) وَالْأَرْضَ مَدَدْنَاهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ (7) تَبْصِرَةً وَذِكْرَى لِكُلِّ عَبْدٍ مُنِيبٍ (8) وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُبَارَكًا فَأَنْبَتْنَا بِهِ جَنَّاتٍ وَحَبَّ الْحَصِيدِ (9) وَالنَّخْلَ بَاسِقَاتٍ لَهَا طَلْعٌ نَضِيدٌ (10) رِزْقًا لِلْعِبَادِ وَأَحْيَيْنَا بِهِ بَلْدَةً مَيْتًا كَذَلِكَ الْخُرُوجُ (11)

1. Mufradat

بَنَيْنَاهَا : kami bangun langit itu dengan api, yakni kami jadikan langit itu tanpa tiang
زَيَّنَّاهَا :kami hiasi langit-langit itu dengan bintang
فُرُوجٍ :retak-retakan
مَدَدْنَاهَا : kami hamparkan bumi
رَوَاسِيَ : gunung-gunung yang terpanjang yang menjadikan bumi tidak goncang maupun goyah
زَوْجٍ : jenis
بَهِيجٍ : indah dan baik
تَبْصِرَةً وَذِكْرَى: pelajaran dan peringatan
مُنِيبٍ : dari kata anaba yanng artinya kembali tunduk
وَحَبَّ الْحَصِي : biji-biji dari tanaman yang biasanya diketahui seperti gandum dan jelai
بَاسِقَاتٍ : panjang-panjang (tinggi)
طَلْعٌ : mayang yang tumbuh dan menjadi balhkam kemudian menjadi rutab akhirnya menjadi kurma
نَضِيدٌ : tersusun

2. Terjemah
“maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada diatas mereka, bagaimana kami meninggikannyadan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyia retak-retak sedikitpun? Dan kami hamparkan bumi itu dan kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah di pandang mata, untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah), dan kami turunkakn dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman ynag diketam, dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun, untuk menjadi rezki bagi hamba-hamba Kami, dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering) seperti itulah terjadilah kebangkitan”.

3. Penjelasan
أَفَلَمْ يَنْظُرُوا إِلَى السَّمَاءِ فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْنَاهَا وَزَيَّنَّاهَا وَمَا لَهَا مِنْ فُرُوجٍ
Orang-orang yang mendustakan kebangkitan setelah mati dan mengingkari kekuasan kami untuk menghidupkan mereka kembali setelah hancurluluh itu, apak tidak melihat kepada lamngit yang ada di atas mereka, bagaimanakah kami angkat langit itu tanpa tiang. Sedangkan langit itu tidak memiliki retakan-retakan, saling bertautan tingkatan-tingkatannya. Inilah agaknya pendapat terbaru tentang alam langit. Para ahli mengatakan, sesunguhnya disana ada lama yang lembut dari udara dan lebih lembut dari apa saja yang kita lihat. Alam itulah yang merupakan permulaan dari segala sesuatu dan awal drai apa yang kita lihat. Itulah alam yang disebut ether. Alam ini sekalipun tidak bisa dilihat oleh manusia, namun mereka mnegakui adanya, berdasarkan cahaya bintang-bintang yang sampai kepada kita kecuali setelah memakan tempo ribuan tahun lamanya. Cahaya matahari umpamanya, yang jauh bila di ukur dengan kecepatan kereta api menuju matahari memakan waktu 367 tahun, cahayanya bisa sampai kepada kita dalam tempo 8 menit 18 detik.
Bintang-bintang kecepatan cahayanya sampai kepada kita memerlukan waktu 1’5 juta tahun. Hal ini di syarakan oleh kitab Allah swt dengan firmannya: وَمَا لَهَا مِنْ فُرُوجٍ
Sekiranya disana terdapa retakan-retakan desela-sela langit, tentu terputus perjalanan cahaya yang menuju kita. Adapun pendapat orang-orang bodoh pada setiap bangsa masing-masing itu terpisah sendiri-sendiri dari yang lain. Dan diantara masing-masing terdapat kekosongan, sebagai mana disangka pertama kali tentang hbungan kita dengan langit. Adalah salah. Kemudian datanglah Al-qur’an membantah hal seprti itu dan mengatakan tidak ada retakan dilangit, maksudnya tidak ada kekosongan di langgit ini.
Tafsir penggalan ayat diatas dapat ditegaskan, sebelum manusia berbicara tentang alam semesta ini didalam Al-qur’an telah tertuanng penjelasan sebenarnya tentang alam semesta ini, bahkan pendapat orang kafir dan bodoh itu telah di bantah oleh AL-qur’an dan dilakukannya riset oleh para ahli astronomi modern.
وَالْأَرْضَ مَدَدْنَاهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ
Dan kami hamparkan bumi itu dan kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah di pandang.
Jadi kehadiran gunung-gunung yang berada diatas daratan dan lautan sangat besar peranannya, selain memperkokoh bumi juga, larva ynag dimuntahkan gunung sangatlah besar manfaatnya bagi kehidupan para petanidan tumbuhan lainnya. Serta di daerah sekitarnya membuat papru-paru dunia semakin sehat,dll.
تَبْصِرَةً وَذِكْرَى لِكُلِّ عَبْدٍ مُنِيبٍ
Kami lakukan hal itu supaya untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah), dan sebagai peringatan. Jika kami angkat langit dan kami hiasi dengan bintang-bintang, maka hal itu menjadi pelajaran baginya. Dan jika kami hamparkan bumi dan kami pacangkan gunung-gunung atau kami tumbuhkan tanaman-tanaman sebagai hiasan bumi, maka hal itu dijadikan sebagai i’tibar.
Selanjutnya Allah mulai menerangkan penumbuhan jenis-jenis tanaman yang indah itu sebagimana tersebut dalam firman Allah swt
وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُبَارَكًا فَأَنْبَتْنَا بِهِ جَنَّاتٍ وَحَبَّ الْحَصِيدِ
Dan kami turunkann dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Akmi tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam seperti gandum, jelai, dll.
وَالنَّخْلَ بَاسِقَاتٍ لَهَا طَلْعٌ نَضِيدٌ
Dan pohon kurma yang tinggi yang mempunyai mayang yang tersusun-susun, sebagian diatas sebagian lainnya, sebagai bahan makanan bagi hamba-hamba kami sebagai rezki bagi mereka.
Dari Utbah ia mengatakan, pernah saya mendengar nabi SAW, membaca surat qaaf pada shalat subuh. Dan tatkala beliau sampai pada ayat ini yaitu “wan nakhla Basiqat”. Maka saya bertanya apakah maksudnya Basiqat, jawab Nabi, yang tinggi, demikian hadits yang diriwayatkan oleh al-Hakim dan di sah kan oleh ibn Mardawiyah.
Kata-kata ibn pada ayat ini tidak terikat dengan Al-inbal (kembali kepada Allah) seperti halnya pada firman Allah ta’ala:
تَبْصِرَةً وَذِكْرَى لِكُلِّ عَبْدٍ مُنِيبٍ
Dalam surat Qaaf, ayat 6, dmana terdapat kata-kata yang juga terdapat dalam surat (Ar-Ra’d: 2).
اللَّهُ الَّذِي رَفَعَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى يُدَبِّرُ الْأَمْرَ يُفَصِّلُ الْآَيَاتِ لَعَلَّكُمْ بِلِقَاءِ رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ (2)
“Allahlah yang meninggikan langit tanpa tianng sebagaimana yang kamu lihat. Kemudian Dia bersemayam diatas Arsy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan makhluknnya. Menjelakan tanda-tanda kebesaran-Nya, supaya kamu meyakini pertemuanMu dengan Tuhan-Mu”.
Secara zhair teks ayat ini dipahami bahwa langit ditinggikan diatas tiang, tetapai kita tidak dapat melihatnya, pandangan surat ini juga terdapat dalam surat Luqman:
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا وَأَلْقَى فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَنْ تَمِيدَ بِكُمْ وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ كَرِيمٍ (10)
“Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung dipermukaan bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu, dan memperkembangbiakan padanya segala macam jenis binatang dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu kami tunbuhkan padanya segala macam tumbuhan yang baik-baik.
C. Beberapa prinsip yang berkaitan dengan alam semesta
a. ilmu pengetahuan alam hanya menelaah sesuatu yang wujud
kajian tentang karakteristik dari sesuatu dan pemakaian dari berbagai macam energi di alam semesta sudah menjadi sumber utama dari keberhaislan manusia. Kita telah memenfaatkan tenaga listrik untuk alat pemanas, pengobatan, dan alat penerangan , mesin-mesin untuk menjalankan motor dan lain sebaginya. Sungguhpun demikian, pengetahuan kita tentang listrik itu sendiri masih belum lengkap. Begitu pula halnya dengan cahaya dan panas. Untuk menyebut ini semua kita mmberi nama “energi”, yang tersimpan dalam kandungan alam semesta, dan yang bisa berubah dari suatu tenaga menjadi tenaga lainnya, namun tak semua manusia dapat menciptakan dari tidak ada menjadi ada.
Biasanya semua teori inilah beruaha menafsirkan permulaan dari alam semesta atas dasar asumsi tertentu yang tak dapat terbuktikan, atau atas dasar ide-ide tertentu dimana tak seorang pun dapat mengetahui apa yang ada disebaliknya .
b. atom Hidrogen: Gas Alam Semesta
sebelum kita melanjutkan pembicaraan tentang dunia yang lebih besar sebagai wujud keseluruhan, labih baik kita pertama sekali tentang dunia yang lebih kecil. Seperti halnya partikel-partikel dasar yang terkecil yang membentuk benda-benda, yaitu atom-atom yang terdiri dari partikel-partikel nonbenda yang terkecil pula. Seseorang hanya bisa mnejelaskan dari sifat setiap zat atau unsur dengan mengetahui jumlah dari partikel-partikel yang ada dalam setiap atom. Dari sejumlah atom yang paling sederhana susunannya hanyalah atom hidrogen , atom ini di kenal pula sebagai gas alam semesta atau gas yang mewujudkan sesuatu .


c. Pemecahan Atom
Pada abad modern ini metode pemecahan atom dapat ditemukan dengan pasti, hal ini terbukti bahwa didalam atom tersimpan energi yang amat besar. Basis energi itu sama dengan energin yang pada mulanya dipakai untuk menyatukan partekil-partikel dasarnya, terutama bagian-bagian pokok initi yang timbul untuk pertama kali di dalam bintang dengan tekanan panas yang luar biasa besarnya diluar baatas khayalan manusia.
D. proses terciptanya alam semesta tinjauna dari zat pembentukannya
Beberapa tahun yang lalu orang telah menghasilkan penemuan-penemuan baru dialam semesta sehubung dengan [embentukan atom. Penemuan-penemuan itu sangat pennting artinya bagi para ilmuwan, terutama bagi ahli-ahli astronomi, yang terpneting diantaranya adalah ditemukannya proton, dan elktron positif. Ini berarti bahwa ada dua zat yang berlainan yang membentuk bintang-bintang, matahari, planet-planet serta lainnya. Jika salah satu diantara kedua jenis ini bertemu dengan yang satu lagi, atau berbenturan antara keduanya, terjadi penghancuran atom yang mengakibatkan lenyapnya keseluruhan wujudnya semula serta pembebasan energi yang sangat besar.
Para ahli astronomi mengambil manfaat dari penemuan tersebut dalam hal kesanggupan-kesanggupannya dan berbagai penerapannya yang rumit didalamnya, yang mengungkapkan rahasia dari beberapa gejala alam semesta ini. Berkat penemuan ini maka ahli astronomi telah mampu menerangkan bagian-bagian yang gelap sama sekali daalm kelompok bima sakti.
Dalam salah satu teori mengenai terciptanya alam semesta (teori big bang), disebutkan bahwa alam semesta terciptanya dari sebuah ledakan kosmis sekitar 10-12 milyar tahun lalu yang mnegakiobatkan adanya ekspansi (pengembangan ) alam semesta. Sebelum terjadinya ledakan kosmis tersebut seluruh ruang materi dan energi terkumpul dalam sebuah titik. Mungkin nbanyak antara kita yang telah membaca teori tersebut .
Sekarang, mungkin ada diantara kita yang ingin tahu bagaimana Al-qur’an menjelaskan tentang terbentuknya alam semesta ini. Daalm surat Al-anbiya ayat 30 disebutkan:
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ (30)
“dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasannya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya”.
Maka dari penjelasan itu ahli astronomi diatas dapat disimpulkan bahwa jika suatu muatan elctron negatif (M) memasuki garis edar elektron (S) atau sebaliknya, maka elcektron-elektron lenyap atau hencur lebih dahulu, kemudian bari protonnya. Betapapun juga, kita tidak mengetahui, sekalipun mendekati kenyataan, apakah proton positif yang mengisi alam semesta persis sama dengan jumlah proton negatif. Akan tetapi sebagian ilmuwan berpendapat, bahwa hal yang demikian bisa terjadi bila mana dunia diciptakan dari keadan tidak ada. Maka intinya segala sesuatu ada pasti ada ayng menciptakannya apalagi dunia ini yang terbentuk dengan rapi serta berotasi, sesuai dengan orbitnya, mustahil ada dengan sendirinya.
D. Proses Terjadinya Alam Semesta Menurut Al-Qur’an
Sejak dulu, manusia dari asa kemasa selalu menanyakan proses penciptaan Alam semesta. Berawal dari pertanyaan sederhana itu, kemudian tercipta beragam teori tentang penciptaan alam semesta, di natara beragam teori itu, yang paling terkenal adalah teori Materialisme dan teori ledakan besar (big bang theory).
Materialisme merupakan salah satu aliran dalam filssafat yang dikembangkan oleh para filosof Yunani Kuno, materialisme adalah aliran yang memandang bahwa segala sesuatu adalah realitas, dan realitas seluruhnya adalah materi belaka. Menurut teori ini alam semesta sudah ada sejak waktu yang tak terbatas. Menurut penganut paham ini, alam tidak memiliki awal maupu akhir. Teori ini juga menyakini bahwa alam semesta tidak diciptakan, tetapi ada dengan sendirinya. Segala sesuatu dalam alam semesta hanyalah peristiwa kebetulan dan ketidak sengajaan dan bukan merupakan hasil dari sebuah rancangan atau visi yang disengaja.
Teori ini diagung-agungkan para materialis di abadke-19, termasuk Ludwig Freuerbach (1804-1872). Menurut pendapatnya, hanya alamlah yang ada, manusia juga termadsuk alam.dia mengangap bahwa jiwa ada setelah materi, jadi psikis manusia merupakan salah satu gejala dari materi yang ada.
Kaum materialis juga mengingkari adanya the ultimate nature of reality (realitas tertinggi atau yang Mutlak). Mereka menganggap bahwa doktrin alam semesta yang digambarkan oleh sains merupakan materrilisme sederhana.
Kaum materialis mmenyatakan bahwa par filosof tidak dapat menambah dalam arti memperbaiki pengertian materi yanng bersifat deskripif yang diberikan para ilmuwan pada masa hidupnya. Teori materialisme yang sempat diagung-agungkan para filsuf dan ilmuwan Barat dipatahkan oleh Teori ledakan besar. Seiring ditemukannya fakta tentang terjadinya Ledakan Besar seorang Ahli Astronomi Amerika bernama Edwin Hubbie 1929, kebenaran teori ledakan besar pun semakin kokoh.
Teori ledakan besar mengungkapkan bahwa alam semesta termasuk bumi dan isinya itu terbentuk dari sebuah ladekan besar. Teori ini menyatakan adanya “awal atau permulaan” pada alam semesta yang disebabkan oleh Big Bang. Kalau alam semesta ini memiliki permulaan, maka tentu saja ada yang menciptaknnya yakni Tuhan Sang Pencipta Alam.
Bebrapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1948 seorang peneliti bernama George Gamov berpendapat, sehahrusnya ada sisa-sisa radiasi dari hasil Big Bang. Tak lama setelah itu, dua orang peneliti bernama Arno Penzias dan Robert Wilson menemukan sisa radiasi dari ledakan besar berupa radiasi latar belakang kosmik.
Radiasi ini tidak seprti apapun yang berasal dari seluruh lam semesta, karena luar biasa seragam. Radiasi ini tidak dibatasi dan tersebar merata diseluruh jagat raya. Ternyata radiasi ini merupakan gema dentuman besar. Berkat penemuan itu baik Arno Venzias dan Robert Wilson di hadiahi nobel untuk penemuan besar mereka.
Pada tahun 1989.National Acronauties and Space Administration (NASA) meluncurkan sebuah satelit yang dilengkapi dengan instrumen sensitif kosmik bacground Emission Explorer (COBE) keluar angkasa gune mendeteksin radiasi latar belakang kosmik yang ditemukan oleh Arno Venziaz dan Robert Wilson. Hanya dalam hitungan menit (COBE) mampu menemukan radiasi latar belakang kosmik.
Sejumlah bukti lainnya yang menunjukkan lam semesta berasal dari sebuah ledakan besar adalah terdapatnya kandunagn hidrogen dan Helium yang tersebar diselurruh jagat raya. Jika lam semesta tidak memiliki awal, seharusnya hidrogen telah menghilang dari alam semesta ini diakibatkan perubahan atom hidrogen menjadi atom helium.
Ini bukti yang ditemukan dari penelitian yang panjang. Akhirnya para ilmuwan didunia mengakui kebenaran bahwa alam semesta lahir dari seuah ledakan besar yan tentu saja diciptakan keberadaannya.
Belasan abad sebelum para ahli menmukan sejumlah teori penciptaan alam semesta, Al-Qur’an sebagai firman Allah swt, yang diajarkan Rasullah sawtelah mengungkapkan dan menyebar rahasia penciptaan alam semesta. Al-qur’an telah menjelaskan bagaimana alam semsta bumi dan langit diciptakan bagi manusia.
Dalam Al-qur’an surah Shaad ayat 27 Allah swt berfirman “dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi, dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan oranga-oarang kafir, maka celakalah orang-orang itu, karena mereka akan masuk neraka”.
Aliran Materialisme sangat bertentangan dengan Al-qur’an. Sebab, aliran tersebut menyatakan bahwa alam semesta ada tanpa direncanakan dengan visi tertentu. Dalam surat Ali Imran ayat 191 Allah swt berfirman yaitu “orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “ya Tuhan kami, tiadakah engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau maka peliharalah kamidari siksa neraka”.
Al-qur’an menggambarkan penciptaan alam semesta digambarkan dalam enam masa. “sesungguhnya Tuhan kamu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam 6 masa. Lalu Dia bersemayam diatas Arsy. Dia menutupkan malam pada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan diciptakannya pula matahari bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintahnya. Ingatlah, menciptakan dan memrintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah Tuhan semesta alam”.
Sekarang mungkin ada diantara kita yang ingin tahu bagaimana Al-qur’an menjelaskan tentang terbentuknya alam semesta ini.
Dalam Al-qur’an Al-Anbiya ayat 30:
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ (30)
“Dan apakah oarng-orang kafir tidak mnegetahui bahwasannya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”.
a. Bumi dan Galaksi dulunya adalah satu dalam bola alam semesta
Lalu dalam Al-qur’an surat Fusshilat ayat 11, Allah berfirman Artinya:
ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ اِئْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ (11)


“kemudian dia menuju kepada penciptaan langitdan langit itu asih merupakan asap lalu dia berkata kepadanya dan kepada bumi:”datanglah kamu keduanya menurut perimntah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”, keduanya menjawa: “kami datang dengan suka hati”.
b. Gas-Gas atau Partikel Kosmis yang akan jadi Galaksi
Beberapa hal yang mungkin mnegejutkan bagi para pembaca Al-qur’an diabad ini adalah fakta tentang ayat-ayat dalam Al-qur’an yangn menyebutkan tentang tiga kelompok bend yang diciptakanNya. Yang ada dialam semesta yaitu benda-banda yang berada dilangit, dibumi dan yang diantara keduanya.kita dapat menemukan tentang hal ini pada bebrapa surat yaitu syrat Thoha ayat 6:

لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرَى (6)
“kepaunyaanNyalah semua yang ada dilangit, semua yang dibumi, semua yang diantara keduanya dan semua yang dibawah tanah”
Lalu pada surat Al-Furqan ayat 59:

الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ
الرَّحْمَنُ فَاسْأَلْ بِهِ خَبِيرًا (59)
“yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian dia bersemayaman di atas Arsy, Dialah yang Maha Pemurah, maka tanyalah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia.
E. Kandungan pendidikan
Al-qur’an memberikan gambaran yang sempurna tentang alam, materi dan apa yang ada dibaliknya itu yaitu menemui seorang ilmuwan untuk menyelidiki bumi dan langit sesuai dengan hukum-hukum alam, sehingga menunjukkan realitas intelektual manusia melalui observasi, dan eksperimen sehingga dengan adanya beberapa tahapan perkenalan yang dihasilkan oleh manusia itu maka timbul pengeamatan, pengetahuan, dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan alam seperti ilmu astronomi, teknologi
Uraian tentang alam semesta sebagaimana dapat dipahami dari surat qaaf 6-11 tersebut diatas memiliki hubungan yang erat dengan pendidikan terutama dalam islam. Bahwasannya Allah telah menciptakan langit dan hiasan-hiasannya dimana langit tersebut tidak retak sedikitpun dan Allah menghamparkan bumi juga meletakkan gunung-gunung yang kokoh pada bumi tersebut dimana juga ditumbuhkannya pada bumi tersebut bermacam-macam tanaman yang indah di pandang mata yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Yang semua itu merupakan nikmat yang sangat besar yang diberikan Allah kepada kita, untuk itu kit harus bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita dan menjadikan alam semesta ini tempat belajar, bekerja dan beribadah semata-mata untuk mendapatkan keridhoan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar