Minggu, 20 November 2011

Strategi Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

Abu Ahmadi mengatakan bahwa “Secara umum strategi mempunyai suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.” Sesuai dengan pernyataan Hartono dalam bukunya menyatakan bahwa, “Strategi Pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.” Dengan demikian, strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dilakukan seorang guru dalam pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran.
Strategi pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang dapat memotivasi belajar siswa dimana kekurangan yang mungkin terjadi dapat diminimalisirkan. Piaget dalam lie menyatakan bahwa pengetahuan fisik dan logika matematika tidak secara utuh dipindahkan dari pikiran guru ke siswa. Pengetahuan itu harus dikonstruksikan oleh siswa sendiri.
Prosedur pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu : (1) penjelasan materi; (2) belajar dalam kelompok; (3) penilaian; dan (4) pengakuan tim. Namun, prosedur ini dikembangkan dan dilaksanakan sesuai dengan tipe-tipe dalam pembagian strategi pembelajaran kooperatif. Menurut Noraini Idris pembelajaran kooperatif lebih kondusif diterapkan dan mempunyai banyak kesan positif dalam aspek pengajaran dan pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif dibedakan atas beberapa tipe, salah satunya adalah tipe Student Teams Achievement Division (STAD). STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas Hopkin, dan merupakan tipe dalam pembelajaran kooperatif yang paling sederhana.
Menurut Slavin (1995) pembelajaran kooperatif tipe STAD ini juga membutuhkan persiapan yang matang sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Langkah-langkahnya yaitu :
a. Membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku dan lain-lain)
b. Guru menyajikan pelajaran dan memotivasi siswa
c. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
d. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
e. Memberi evaluasi dan penghargaan
f. Kesimpulan

Adapun pemberian penghargaan dalam langkah-langkah tersebut, sesuai dengan salah satu teori yang terkenal kegunaannya untuk menerangkan motivasi siswa yang dikembangkan oleh Maslow, diantaranya kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa cinta, penghargaan, Aktualisasi diri dan mengetahui dan mengerti.
Sama halnya dengan model Time Continuum, Strategi kooperatif tipe STAD ini juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihannya yaitu :

a. Mengajarkan siswa menjadi percaya diri.
b. Mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan dengan ide temannya.
c. Mendorong siswa untuk tetap berbuat dan mengidentifikasi pemahamannya.
d. Dapat memberikan kesempatan pada para siswa belajar keterampilan bertanya dan mengomentari suatu masalah.
e. Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan diskusi.
f. Memudahkan siswa melakukan interaksi sosial.
g. Menghargai ide orang lain yang dirasa lebih baik.
h. Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.

Sedangkan kelemahan tipe STAD ini, yaitu :
a. Beberapa siswa mungkin pada awalnya segan mengeluarkan ide, takut dinilai temannya dalam kelompok.
b. Tidak semua siswa yang memahami cara belajar kelompok ini dan memerlukan waktu yang lebih lama.
c. Penilaian terhadap siswa sebagai individu menjadi sulit karena tersembunyi di belakang kelompoknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar