Senin, 21 November 2011

MOTIVASI BELAJAR

a. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif (motive), dalam bahasa inggrisnya motion, yang berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak. Maka, dapat dikatakan bahwa Motivasi merupakan pendorong bagi seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. Dengan motivasi seseorang akan terdorong untuk melakukan aktivitas belajar dengan baik.
Sebagaimana yang diungkapkan Ngalim Purwanto, motivasi merupakan pendorong bagi perbuatan seseorang. Ia menyangkut soal mengapa individu bertingkah laku, berpikir, dan memiliki perasaan dengan cara yang mereka lakukan, dengan penekanan pada aktivasi dan arah pada tingkah laku. Dan Sardiman juga menyatakan, motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu.
Sedangkan motivasi belajar merupakan penggerak atau pendorong bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Sebagaimana Martinis Yamin mengungkapkan, motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan dan pengalaman.
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki subjek belajar itu dapat tercapai. Karena, makin tinggi dan berarti suatu tujuan, dan makin besar motivasinya akan semakin kuat kegiatan yang akan dilaksanakan. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Perannya yang khas adalah dalam hal menumbuhkan gairah, merasa senang, dan semangat untuk belajar.
b. Prinsip Motivasi
Prinsip-prinsip motivasi adalah memberi penguatan, sokongan dan arahan pada pelaku yang erat kaitannya dengan prinnsip-prinsip dalam pembelajaran yang telah ditemui para ahli ilmu belajar. Masalah pokok yang dihadapi mengenai belajar adalah proses belajar. Karena belajar merupakan suatu proses yang rumit dan unik. Kita hanya mengamati prilaku belajarnya, dan hanya dapat mengamati terjadi perubahan prilaku tersebut setelah dilakukan penelitian.

c. Ciri-ciri motivasi
Menurut Sardiman ciri-ciri motivasi yang ada pada diri seseorang adalah
1) Tekun dalam menghadapi tugas.
2) Ulet menghadapai kesulitan.
3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.
4) Lebih senang bekerja mandiri.
5) Cepat bosan dengan tugas-tugas yang rutin.
6) Dapat mempertahankan pendapatnya.
7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini.
8) Senang mencari dan memecahkan masalah.

Dan Arden N. Frandsen mengatakan bahwa, hal yang mendorong seseorang itu untuk belajar antara lain sebagai berikut.
1) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas;
2) Adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju;
3) Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman-teman;
4) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan di masa yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan kompetensi;
5) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman;
6) Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada belajar.

d. Pembagian Motivasi
Jika dilihat dari sumbernya, maka motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik (Intrinsic Motivation) dan motivasi ekstrinsik (Ekstrinsic Motivation).


1) Motivasi Intrinsik (Intrinsic Motivation)
Menurut Sardiman, motivasi intrinsik ini adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan menurut Santrock, motivasi instrinsik adalah keinginan dari dalam diri untuk menjadi kompeten dan melakukan sesuatu demi usaha itu sendiri. Dan dapat disimpulkan bahwa motivasi intrinsik itu semua faktor yang berasal dari dalam diri individu dan memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu. Dalam proses belajar motivasi intrinsik memiliki pengaruh yang lebih efektif, karena motivasi intrinsik relatif lebih lama.
Menurut Arden N. Frandsen, yang termasuk dalam motivasi intrinsik untuk belajar antara lain adalah
a) Dorongan ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas,
b) Adanya sifat positif dan kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju,
c) Adanya keinginan untuk mencapai prestasi,
d) Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu atau pengetahuan yang berguna bagi dirinya, dan lain-lain.

2) Motivasi Ekstrinsik (Ekstrinsic Motivation).
Menurut Sardiman, motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Dan menurut Santrock, motivasi ekstrinsik adalah keinginan untuk mencapai sesuatu dengan tujuan untuk mendapatkan penghargaan atau menghindari hukuman. Maka motivasi eksrinsik itu juga disebut faktor dari luar diri individu tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar. Seperti pujian, peraturan, tata tertib, teladan guru, dan lainnya.
Beberapa motivasi belajar ekstrinsik menurut Winkel di antaranya adalah, sebagai berikut.
a) Belajar demi memenuhi kewajiban.
b) Belajar demi menghindari hukuman yang diancamkan.
c) Belajar demi memperoleh hadiah materil yang disajikan.
d) Belajar demi meningkatkan gengsi.
e) Belajar demi memperoleh pujian dari orang.
f) Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang.

Maka motivasi intrinsik dan ekstrinsik inilah yang akan dikembangkan oleh peneliti, khususnya motivasi dalam belajar matematika.
e. Fungsi Motivasi
Sardiman mengemukakan beberapa fungsi motivasi dalam proses pembelajaran :
1) Mendorong manusia untuk berbuat atau melakukan sesuatu
2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah mana tujuan yang akan dicapai
3) Memiliki strategi untuk mencapai sukses
4) Membuat siswa berani berpartisipasi


5) Membangkitkan hasrat ingin tahu pada siswa
6) Menyempurnakan perhatian siswa

Di samping itu Hamzah B. Uno mengatakan, hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa petunjuk yang meliputi :
1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4) Adanya penghargaan dalam belajar
5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar